Monday 13 October 2014

Fatamorgana

Bismillah

Fatamorgana, menurut KBBI, definisi kedua, adalah hal yang bersifat khayal dan tidak mungkin dicapai. Seperti oase di padang pasir, kelihatannya saja ada airnya, tapi ketika didekati kering gersang. Manusia pun juga aneh, karena sering kali walau sudah tahu apa yang dilihat hanya fatamorgana, tapi tetep dikejar juga. Mungkin sudah menjadi tabiat manusia, untuk selalu mengejar kenikmatan semu, karena yang instan-instan emang lebih enak.

Setidaknya ada dua hal yang menurut orang sering jadi fatamorgana dalam hidup ini : kekayaan / harta, dan kecantikan / ketampanan.

Harta
Kata orang harta yang banyak akan membuat orang lebih bahagia. Mungkin apa yang dikatakan oleh Dan Gilbert tentang kebahagiaan dalam sebuah presentasinya berjudul "What Your Mother Didn't Tell You" ada benarnya. Bahwa di titik tertentu, harta akan mampu mendatangkan kebahagiaan. Tapi, seberapa tinggi titik itu? Apakah arti cukup kaya? Punya uang semilyar? Dua milyar? Satu trilyun?

Hm, statistik menunjukkan, bahwa kebahagiaan tidak akan bertambah banyak terlalu jauh ketika uang bertambah. Dalam grafik, ditunjukkan dengan garis yang mendekati garis horizontal. Di mana titik itu? Beberapa studi mengatakan, sekitar 40,000 - 70,000 dollar dalam setahun.

* saat ini saya bingung mau mengarahkan tulisan ini ke mana, hahahaha.. rehat dulu deh *

Mungkin karena saya belum sampai di titik tersebut, makanya menurut saya "fatamorgana" yang satu ini memang bener-bener ada airnya kalau kita dekati, alias memang benar faktanya begitu. Banyak duit, bikin tambah happy.

Looks
Nah, hal yang satu ini yang paling gampang diperdebatkan. Pertanyaan yang sering muncul, apakah benar punya istri cantik atau suami yang rupawan dapat mendatangkan lebih banyak kebahagiaan? Menurut saya jawabannya : tidak. Karena banyak juga orang-orang yang menurut kita adalah pasangan yang sempurna secara fisik, namun melahirkan generasi yang cacat secara kepribadian. Dengan kata lain, pasangan ganteng-cantik tapi hidupnya susah.

Looks memang seperti heroin. Dan memang betul kita itu suka terpana dengan yang namanya tampang, apa yang kelihatan. Tapi hanya sesaat. Boleh jadi cewek itu cakep, tapi karena pinter make-up saja. Bulu mata palsu, alis hasil goresan pensil, bibir merona karena polesan lipstik, kulit mulus bak dewi karena bedak mahal, hidung mancung hasil racikan suntikan dokter kulit. Serba fana.

Alhasil, ketika seseorang memilih pasangan hidup hanya dari apa yang tampak sahaja, setelah 2-3 tahun timbul rasa sesal. Ternyata pasangannya nggak seperti yang diharapkan. Ternyata dia menang cakep aja, tapi otaknya dongo, suka ngomongin orang, attitude jelek, belum lagi boros dan gaya hidup seperti orang gedongan, nggak mau diajak hidup sederhana, dengan keluarga sendiri suka ribut, sama saudara nggak akur, dan sejuta kekurangan lain.

Tapi ya itu tadi, karena fatamorgana lebih enak dilihat di awal, dan dikejar, walaupun kita sudah tahu aslinya tak sesuai dengan kelihatannya.




Original post : Fatamorgana

No comments:

Post a Comment