Sunday 30 June 2013

Doel



Bismillah

Anak zaman sekarang mungkin tak begitu mengenal Si Doel Anak Sekolahan, sinetron yang melegenda tahun 90-an. Saat ini SDAS sedang diputar ulang, tayang tiap siang jam 12:30 hingga 15:00 WIB di RCTI. SDAS memang sudah berulang kali diputar, tapi saya sedari dulu tak pernah menonton secara full. Tahukah Anda, ternyata seorang berkebangsaan Belanda, Klarijn Loven, pernah membuat thesis tentang SDAS.

Dalam bukunya, "Si Doel and Beyond : Discourse on Indonesian Television in 1990s", Klarijn sempat menuliskan silsilah dari keluarga si Doel.

Kakek si Doel yang kita kenal sebagai Engkong, bernama asli Muhammad Toyib, namun lebih masyhur sebagai Kong Ali. Kong Ali alias Haji Tile ini diberi peran sebagai kakek-kakek yang tajir mampus, karena tanahnya di mana-mana. Engkong juga sangat sayang terhadap cucu-cucunya, misalnya saat memberi Atun modal untuk usaha salon dan membelikan motor buat si Doel. Engkong juga punya karakter agak genit dengan perempuan. Dalam salah satu kisah, Rara, tetangga barunya si Doel bertanya pada Engkong.

"Emang Engkong kuat ngangkat sepeda saya?"
"Jangan kate sepeda Neng, perawan juga sanggup guwa angkat"
#hakdungces

Engkong ini sempat menduda lama karena istri pertamanya meninggal. Saat akan kawin lagi dengan seorang wanita bernama Rodiyah, Bang Sabeni alias Babe (diperankan oleh H Benyamin Sueb) menolak dengan keras.

"Umur tinggal sejengkal, badan ude bau tane, masih aje pengen kawin!"

Engkong punya 4 orang anak. Anak kedua dan ketiga telah meninggal, katanya kelelep di Ciliwung. Anak pertama adalah Nurlela, enyaknya si Doel. Dan anak bungsu adalah Mandra. Nurlela atau Mpok Lela atau Maknyak (panggilan Mas Karyo) menikah dengan Sabeni atau Babe, dan punya 4 orang anak pula. Anak pertama Madjid meninggal karena sakit cacar. Anak kedua si Doel, dengan nama lengkap (Insinyur) Kasdullah. Anak ketiga, Nurhayati, meninggal karena demam seminggu setelah lahir. Dan terakhir Atun yang nama lengkapnya adalah Zaitun.

Masing-masing peran di SDAS punya karakter, nggak ada yang sekadar tempelan. Contoh saja Mas Karyo, orang Jawa yang berjualan batik keliling sambil mengontrak di samping rumah Doel. Pak Bendot, atau Yang sempet saya ingat adalah mamang kredit, Andre, Hans, Rara, Munaroh, dan masih banyak lagi. Tak lupa, yang bikin semakin menarik, kisah cinta si Doel dengan Sarah (cewek modern yang kalau saya tak salah ingat berkenalan dengan si Doel karena ingin mengambil skripsi/thesis tentang keluarga Betawi, diperankan Cornelia Agatha) dan Zaenab (Maudy Kusnaedi) teman dari kecil si Doel dan sebetulnya masih ada hubungan kerabat jauh dengan Engkong.

Kisah-kisah lucu, haru, menyentuh, romansa, dalam SDAS sebenarnya adalah cerminan paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Ambil saja seorang Doel. Konflik batin saat si Doel tak kunjung mendapat pekerjaan walau sudah berstatus insinyur teknik, dan terpaksa menjadi supir angkot, atau saat Zaenab dijodohkan dengan Koh A Hong, orang tajir pengusaha batako pilihan enyak Zaenab, atau saat Bang Sabeni meninggal (karena sakit jantung, namun di si Doel dikisahkan karena kecelakaan), atau saat Mandra mau ngelamar Munaroh tapi akhirnya nggak jadi dan Munaroh kawin sama Cecep, atau saat Atun nggak sengaja kejepit di tanjidor dan semua orang jadi panik nyari-nyari RS dan sempet nyasar di tukang pijet (sumpah kocak abis, hahahaha) dan berjuta kisah lain yang turut mewarnai SDAS.

Salah satu konflik dalam SDAS adalah saat si Doel ternyata bekerja menjadi supir truk. Babe sangat marah.

"Kalau cume jadi supir, ngapain elu guwa biayain sekolah tinggi-tinggi. Ngapain guwa mesti repot2 jual tane, guwa rela kagak berangkat haji bareng enyak lu, demi elu!

...

Besok lu pulangin tuh mobil, guwa nggak suka elu jadi supir. Lebih baek elu tarik oplet guwa"

Ya kira-kira gitu deh, persisnya lupa. Hahahaha.

Kalau nggak salah terakhirnya si Doel jadian ama Sarah, terus pergi ke Swiss. Sisanya saya udah lupa. Andai saja serial TV ini dijual di iTunes, atau ada DVD aslinya, entar saya beli buat Ibu di rumah nonton sambil jaga warung.


Original post : Doel

No comments:

Post a Comment