CapCuan: Rafting Sungai Pekalen, Probolinggo

I`m Back! hehehe. Saya sedang di Bali ini. Kebetulan ada tugas ke sini. Alhamdulillah bisa ke Bali lagi, meskipun gak bisa kemana-mana juga. Thx God again, acara kantor digelar di Patra Jasa Hotel, pinggir Kuta. Jadi ya meskipun kerja ampe malam juga, masih bisa lah ngliat pantai sebentar sekedar memanjakan mata

Salah Satu sisi Sungai Pekalen Probolinggo

Ini lagi jam istirahat, saya mau lanjutin postingan saya trip Ijen kemarin. Jadi after kami dari kawah Ijen dan berpuas bergelut dengan pasir ketika mendaki, kami memutuskan turun gunung. Berangkat kembali ke kota. Belum sempat mandi2, kami sudah sibuk searching nyari EO untuk rafting di Pekalen. Pekalen adalah sungai yang terkenal dengan jeramnya di Probolinggo. Kabarnya Riani Jangkaru jaman masih in di Jejak Petualang, merekomendasikan sungai ini untuk Arung Jeram.

Karena gak ada persiapan sebelumnya, kami nekat searching aja gitu di Google, gak berhenti sampe situ, Dhanu sempat menghubungi beberapa temannya yang pernah rafting di Sungai Pekalen. Didapatlah beberapa nomor yang saat itu mendadak menjadi nomer paling penting :p. Tak dinyana, sejam pertama penelusuran via telepon berakhir negative. Paket arung jeram yang ditawarkan di Pekalen, rata-rata untuk grup berisi 5-6 orang. Sementara kami cerdas cermat gini, bertiga. Wajarlah kalo harga yang ditawarkan jadi cukup mahal. Range antara 800ribu-1 Juta keatas *buseeeet*. Saya pun sempat melontarkan keputusan untuk gak jadi aja kita rafting. Aje gile kalo bertiga di patok segitu. Tapi berhubungan Allaq dan Dhanu sepertinya sangatlah mupeng, kami sepakat untuk bikin standar harga tertinggi ketika menawar. Rata-rata memang mahal karena ada biaya asuransi. Kami sepakat gak boleh lebih dari 250.000 per orang, total 750.000 Rupiah sahaja. Sepanjang jalan, saya sudah mengubur keinginan untuk rafting dan langsung membayangkan rencana kami naik ke Bromo. Ehehe. Eh ya dasar rejeki, gak sengaja di perempatan probolinggo ketika kami sempat berhenti cari makan karena saking laparnya, ada papan iklan merah nyala bertuliskan “REGULO” dengan tanda panah besar2.. eh eh langsung saja kami pencet nomor yang ada di situ. Sambil menunggu telepon diangkat, kami melipir sebentar di warung rawon pinggir jalan tepat di pertigaan papan “REGULO” tersebut. Kenyang makan Rawon (yang super murah, sepiring porsi kuli Rp. 8000,- sudah termasuk teh hangat dan krupuk serta telur asin) kami dapat penawaran harga menarik. Rp750.000-/bertiga okelah, kami berangkaaat!!! ^^

Siap-siap Rafting Sungai Pekalen

Regulo ini salah satu tempat yang menawarkan jasa rafting. Biasanya sepaket sekitar 5 orang antara 800-1 Juta. Itu sudah termasuk dengan welcome drink, peralatan lengkap, asuransi, sertifikat dan makan setelah rafting. Oia kita di foto juga, tapi di foto aja sih, gak dikasih hard copynya heheheh . tempatnya bersih dan rapi, ruang tengahnya luas dan kamar mandinya bersih dan cozy bgt (eh, kamar mandi? Sure?). Lokasinya tepat di pinggir sungai Pekalen. Rafting disini ternyata cukup terkenal, menurut Mas Budi, guide kami, tingkat keseruannya (entahlah apa itu bahasanya) bisa mencapai 4 ketika musim hujan. Berhubung kami rafting di musim kering begini, yaaa level 2 juga sudah cukup oke. Baiklah, tidak berharap banyak juga.. mari raftiiiing… yihaaaaa :p

Lets Rock!

Di tengah rafting, kami berhenti untukk istirahat, disediakan kelapa muda dan misro hangat nan gratis!!! Qiqiqiq. Satu hal yang menantang, ada jembatan kayu yang tingginya sekitar 9 meter ketika musim kemarau. Well yeaaah, kami berebutan lompat dari jembatan itu, sayang tak satupun foto yang bisa diabadikan.. tapinyaaa cukup seruuu, ini rekor saya lompat dari jembatan dengan ketinggian segitu… wohohohoho, rekor sebelumnya terkalahkan ketika di jembatan cinta di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu waktu itu saya lompat dengan ketinggian 4-5 meter saja.