Saturday 8 September 2012

Travelmate atau Soulmate (?)

#eaaaa tidak bermaksud menulis hal-hal galau lho ini. sumpah. Ya, kalo nyrempet-nyrempet itu berarti khilaf semata. Tiba-tiba saya keingetan perkara traveling-traveling gini gara-gara kawan-kawan kemarin menanyakan perihal cuti saya minggu depan terkait rencana kami pergi-pergi (lagi). Sejujurnya saya lupa jika rencana pergi-pergi bulan ini jatuh minggu depan. Beginilah kalo sudah cari tiket murah jauh-jauh bulan, yang ada malah lupa. Bahkan saya pun belum ngajuin cuti. Secara sebulan terakhir saya sudah ambil cuti banyak untuk lebaran kemarin. Semoga Pak Bos saya khilaf berbaik hati lagi untuk mengijinkan saya cuti :D Traveling dengan kawan-kawan saya kali ini adalah traveling pertama sejak 7 bulan terakhir. Terakhir kami pergi-pergi ala “gembel” ke Bali Januari lalu.


Saya memang bukan tipe “nekat” untuk urusan traveling. Saya belum berani traveling sendirian, atau gabung dengan rombongan yang belum saya kenal. Persis seperti Dita, teman saya. Berbeda dengan Dhanu, kawan saya yang lain, dia nih tipe nekat betul. iri saya. dia sudah duluan ke Komodo dan Derawan Kalimantan. huhuhuhu. after traveling kami bulan ini pun, di Dhanu sudah ada planning mau ke pulau Sabang aceh sana akhir tahun ini. Saya memang suka jalan-jalan, tapi bukan tipe penekat. Terakhir traveling besar bagi saya ya ke Bali, habis itu entah kenapa hasrat saya untuk pergi-pergi mulai berkurang. Bagi saya capaian terbesar saya traveling dan dalam rangka mewujudkan cita-cita traveling saya jaman SD dulu ya ke Bunaken. Dan saya sudah ke Bunaken tahun lalu. Agaknya harus bikin mimpi baru perihal traveling ini. :D


Eh, kembali ke judul. Katanya nih, salah satu cara untuk mengenal orang atau teman kita lebih jauh adalah dengan berpergian bersama dalam waktu agak lama. Ketika berpergian yang cukup menguras tenaga, fisik, materi dan waktu, kita hampir tidak punya waktu untuk bersikap “pencitraan”. Sifat asli akan muncul, disitulah kita akan kenal sbenar2nya kawan kita. Ini katanya sih. tapi saya setuju kok. dari traveling, saya jadi tahu kalo Dita ini gampang banget buat tidur, bisa doyan makan apapun dan gak ribet perkara transportasi. atau Dhanu yang bisa nahan dingin dan kuat gak mandi. atau jadi tahu si Allaq ini orangnya rapi dan mandinya lama bangeeet dan dia tipe yang gak suka nggembel.


Mencari teman traveling agaknya memang harus milih-milih. Misalnya nih traveling kami kemarin ke Bali. Si Allaq yang rapi, merencanakan ittenary nya mulai dari peta, rute, jam-jamnya dan tiket PP serta transport disana. Dita, si mbak galak, secara otomatis jadi komando dan time keeper selama kami disana, plus merancang rencana makan kami selama liburan. Dhanu? si traveler sejati, semua perkap ada di dia, pisau lipat, sleeping bag, perkap traveling deh. Saya? ah, saya mah tim hore saja, hahahaa. nggak ding, saya secara otomatis jadi tukang catat pengeluaran dan mengurus arus keuangan kami selama liburan. haha. entahlah, semua itu terjadi gitu aja. gak pake nyruh-nyuruh, jalan gitu aja gitu. Saya memang bukan orang yang punya pengalaman yang banyak perihal traveling, tapi toh ketika akan berpergian jauh, saya tetap milih-milih temen. hehehe. Agaknya ini mirip-mirip nyari soulmate kali ya. Seseorang yang akan mengiringi kita “berpergian” jauh dan lama selama di dunia. ah, jadi galau. sudahlah.


Jadi intinya apa? mari kita pergi-pergi lagiii. hihihihi :p





Original post : Travelmate atau Soulmate (?)

No comments:

Post a Comment